Kamis, 15 Desember 2016

Makalah PENDIDIKAN SENI BUDAYA PGSD


BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan : “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan oleh mata pelajaran lain.
Untuk dapat menguasai dan melaksanakan pelaksanaan pembelajaran terpadu seni di sekolah dasar, di haruskan mempelajari materi subtasi seni ( Musik, Tari, dan Seni rupa ) seperti wawasan seni, pengetahuan dasar seni, apresiasi seni, pengalaman mengelolah dan mencipta karya seni untuk anak SD. Selain itu perlu perlu menguasai seluk beluk pembelajaran terpadu seni seperti konsep dasar pendidikan seni di SD, kemampaun dan karakteristik seni anak SD, serta desain pembelajaran terpadu seni di SD.
Musik merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Musik ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja pada waktu kapan saja. Dalam menciptakan karya musik harus mempunyai konsep dasar/garapan musik yang akan dibuat. Untuk menciptakan musik yang akan diberikan kepada anak setingkat SD, perlu menyusun konsep-konsep garapan dengan mempertimbangkan berbagai unsur konsep dasar/garapan musik.
2.    Tujuan
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu anak dapat menyatakan ungkapan perasaan prilakunya dengan ekspresi diri baik malalui olah musik, beberapa hal tersebut dapat di temukan dalam uraian makalah ini dengan susunan pembahasan yang terdapat pada daftar isi.

 Adapaun manfaat yang dapat di temukan antara lain di harapkan :
1.        Dapat mempraktekkan olah musik dengan benar, yakni :
a.       Bernyanyi dengan teknik yang benar
b.      Mendireksi dengan teknik yang benar
c.       Bermusik ( bermain musik ) dengan teknik yang benar

2.        Mampu menciptakan karya musik untuk anak SD dengan benar, yaitu :
a.       Menciptakan nyanyian untuk anak SD
b.      Menciptakan lagu instrumentalia sederhana untuk anak SD

3.        Rumusan Masalah
Dalam menjalankan suatu pembelajaran dalam kelas, terdapat berbagai permasalahan – permasalahan yang terkadang membuat kita sulit dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin kita capai, tapi semua itu adalah hal yang wajar dalam melakukan pembelajaran, dalam menyikapi hal – hal tersebut maka sebagai seorang pendidik memang perlu membekali diri dengan pengetahuan dan keterampialan. Terlepas dari dua hal tersebut juga perlu dukungan dari berbagai aspek misalnya sarana dan prasarana pendukung materi itu sendiri, adapun beberapa kesulitan atau permasalahan yang sering di temui dalam pembelajaran pendidikan seni, antara lain :
v  Tingkat kecerdasan siswa
v  Rata – rata guru masih kurang menguasai seni ( olah vocal, dan seni bermusik)
v  Sarana, media dan alat seni di sekolah masih sangat minim bahkan tidak tersedia
v  Kurangnya perhatian akan bidang pendidkan seni.


BAB I
OLAH MUSIK

A.  BERNYANYI
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta penampilan.
1.    Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a.         Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut.
b.        Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c.         Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi.
Cara bernafas diafragma :
Berdiri dengan rileks
1.      Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
2.      Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
3.      Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
4.      Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi), menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.
2. Tehnik Bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri
a.       Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan jelas.
Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.

b.      Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1.      Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2.      Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup

c.       Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan  dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan.



Latihan-latihan untuk membentuk resonator yang baik.
1.      Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2.      Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3.      Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4.      Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5.      Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin

3. Penampilan

Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.

B.  MENDIREKSI

Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam.


1.      Jenis Aba-Aba

a.        Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal.
Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
·         Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
·         Apuse (Papua)
·         Helarotan (Maluku)
·         Potong Bebek Angsa

b.      Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.

c.       Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.

d.      Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.



d.        Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2.      Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri
a.    Aba-aba permulaan
·         Sikap siap
·         Gerakan pendahuluan
·         Saat memulai atau insetting
b.    Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.

c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.

d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.

3.      Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.


BAB IV
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Dengan menguasai olah musik baik akan bermanfaat untuk perkembangan rasa seni ( keindahan ) pribadi, juga bermanfaat bagi kelancaran tugas fdalam mengembangkan rasa seni anak didik kita. Jika seorang Guru mampu menguasai materi pelajaran musik dengan baik dan benar akan di senangi oleh anak didiknya. Rasa senag itulah yang akan menumbuhkan rasa seni anak didik akan mudah dikembangkan sehingga kegiatan belajar mengajar tidak lagi di rasakan sebagai beban tetapi menjadi sesuatu hal yang sangat menyenangkan. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Judul akan mencerminkan gerakan - gerakan tarinya, sehingga memilih judul tari harus sesuai dengan jiwa perkembangan anak
2.    Saran
Untuk membuat konsep tari anak tidaklah harus menggunakan konsep yang lengkap, pilihlah aspek yang dibutuhkan saja. Misalnya tema, konsep tata rias busan, serta konsep iringan saja. Ingatlah, bahwa tari yang akan kita buat adalah tari anak, jadi buatlah musiknya yang sederhana dan mudah diterima serta akrab ditelinga anak. Seni, syarat dengan kreativitas. Maka kemampuan kreativitas masing-masing orang dalam menyusun karya tari berbeda-beda dan bervariasi. Setiap orang memiliki karakter masing-masing, maka dalam tahap penciptaan karya tari tersebut, tidak menutup kemungkinan bentuk maupun prosesnya akan sangan bervariasi sesuai dengan kemampuan dan daya imajinasi masing-masing. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat khususnya kepada kami dan pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ade Mardiana Dkk [ et al ]. Pendidikan jasmani dan olahraga .  Tangerang Selatan: Univesitas Terbuka, 2015.